Nilai Ekspor Jatim Turun 12,44 Persen
Nilai Ekspor Jatim Turun 12,44 Persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur menunjukkan nilai ekspor provinsi itu pada September 2018 mencapai USD 1,64 miliar.
Angka itu menurun 12,44 persen dibandingkan nilai ekspor pada Agustus 2018 lalu.
Kepala BPS Jatim Teguh Pramono mengatakan, penurunan tersebut disebabkan ekspor nonmigas dan migas yang sama-sama melorot.
”Ekspor nonmigas pada September 2018 mencapai USD 1,51 miliar atau turun 12,18 persen dibanding Agustus 2018. Ekspor migasnya mencapai USD 124,56 juta atau turun 15,46 persen,” ucap Teguh, Senin (15/10).
Komoditas migas menyumbang 7,62 persen terhadap total ekspor Jatim pada September 2018.
Namun, secara kumulatif, ekspor Jawa Timur selama Januari–September 2018 mencapai USD 15,20 miliar.
Angka itu meningkat 4,13 persen dibandingkan periode yang sama 2017 yang hanya 14,59 miliar.
Teguh menerangkan, jika dikelompokkan berdasar golongan barang (HS) dua digit, pada September lalu golongan perhiasan/permata menjadi komoditas ekspor nonmigas utama di Jatim.
Nilai transaksinya USD 193,88 juta atau turun 18,98 persen daripada bulan sebelumnya.
”Barang tersebut menyumbang 12,83 persen pada total ekspor nonmigas Jawa Timur pada September dan paling banyak diekspor ke Jepang,” ujar Teguh.
Sementara itu, negara tujuan ekspor nonmigas terbesar selama Januari–September 2018 adalah Jepang USD 2,663 miliar atau menyumbang 18,73 persen.
Setelah itu disusul Amerika Serikat yang mencapai USD 1,894 miliar dan ke Tiongkok USD 1,553 miliar.
”Kalau dikumulatifkan, selama Januari–September 2018, ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN mencapai USD 2,77 miliar dan ke Uni Eropa USD 1,218 miliar,” ucap Teguh.
Comments
Post a Comment